Lesson learned from IEC

Sebelumnya peringatan bwt yang baca, tulisan ini adalah untuk yang kedua kalinya menjadi postingan yang puanjanggggg banget selain ini.

Untuk yang pertama kalinya, minggu lalu gw berkesempatan untuk mengikuti kegiatan pameran. Emang ada yang spesial dari pameran ini? Ada. Karena pada pameran itu gw bukan menjadi pengunjung saja tapi gw menjadi peserta pameran yang berarti gw punya stand sendiri di pameran dan harus memamerkan produk gw. Gw cerita dulu asal usulnya gw bisa ikutan pameran itu.

Berawal dari gw ikutan lomba inovasi bisnis di ITB (IEC). Kelompok gw udah lolos hingga semifinal kemudian untuk bisa masuk final maka kami harum membuat sebuah bisnis plan untuk produk kami. Dasar kami yang emang gak terlalu fokus ke situ akhirnya bisnis plan yang kami buat gak bisa meloloskan kami sampai di final. Hikmahnya sih jangan deadliner, tapi bagaimana pun konsen gw khususnya saat itu masih ke tugas-tugas kuliah n pemilihan senator diHMIF. Cukup untuk cerita itu.

Walaupun kami gak masuk dalam salah satu finalis IEC tapi suatu saat gw dikirimi email oleh panitia untuk diundang mengikuti eksebisi/pameran di acara temu bisnis IEC sebagai hari puncak penutupan IEC yang bertempat di Hotel Kartika Chandra Jakarta. Acara tersebut dilanjutkan dengan acara Gala dinner dan talkshow dari Bapak Fadel Muhammad dan Siswono Yudohusodo. Mungkin udah ketebak seperti 2 postingan gw sebelumnya kalau gw mengidolakan bapak Fadel Muhammad jadi ketika gw baca namanya sebagai salah satu pembicara talkshow, gw langsung berminat ikutan.
Akhirnya gw bicarain dengan sugi sebagai ketuanya perihal keikutsertaan temu bisnis. Akhirnya kami putuskan untuk ikut temu bisnis dan yang akan berangkat gw dan upik (baru ditarik jd anggota klp pas temu bisnis ini). Syarat ikut temu bisnis yaitu kami harus membuat booklet produk kami yang nanti akan diperbanyak oleh panitia dan dibagikan ke investor(pengunjung). Booklet pun sudah gw kasi ke panitia.
Persiapan berikutnya yaitu bahan presentasi. 2 Minggu berlalu gak kerasa 3 hari lagi acaranya berlangsung. Awalnya gw udah hampir gk mau berangkat, kenapa? karena persiapan yang kurang (prototipe blm benar-benar beres, eksplorasi kurang). Karena berhubung acaranya bersamaan dengan waktu kuliah walaupun hari jumat sih dimana kuliahnya gk terlalu berat n banyak, gw berpikir lagi apakah worth it gak gw ikutan (akankah gw memperoleh sesuatu disana?) dan meninggalkan kuliah sehari. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan(refleshing, cari pengalaman, ketemu pak fadel,dll), sehari sebelumnya gw putuskan untuk berangkat walaupun waktu itu prototipenya belum sampai 50% selesai, it’s ok gw masih punya bahan presentasi. Namun, sehari sebelum itu juga gw tahu kalau gw gk perlu presentasi produk gw dan gw cukup mempersiapkan stand gw nanti. Syukurlah, membuat gw lega juga karena gw cukup mempersiapkan bahan presentasi di stand saja.
Gak hanya bingung dengan prototipe, gw pun bingung mau berangkat kapan? berhubung hari jumat siang gw ada kuliah sosin dan upik udah gak hadir dua kali (batas bolosnya3 kali) jadi rencananya upik pengen ikutan kuliah bentar untuk ttd trus ke jakarta naik travel. Sebenarnya malas jg harus pergi sendiri ke jkt soalnya akan spend my own money trus takutnya gk keburu waktu. Syukurnya sehari sebelumnya tiba2 kuliah sosin ditiadakan wah layaknya lampu hijau untuk kami berdua untuk berangkat. Tapi dasar gw yg plin plan ato banyak pertimbangan sekarang gw bingung lagi mau berangkat bareng panitia kapan? malam jumat atau jumat subuh. Akhirnya gw bicarain dengan upik perihal ini, mau berangkat kapan nih? klo malam jumat kemungkinan gw bakal banyak waktu kosong disana(dapat nginap semalam),sedangkan klo jumat subuh gw masih punya waktu untuk mempersiapkan hal lain. Akhirnya gw putuskan untuk berangkat jumat subuh dan malam jumat gw isi untuk browsing cari bahan di kampus. Tapi dasar gw gk disiplin malam itu gw malam ngeblog hehehe (baca postingan ini). Soalnya bahan yang ingin gw cari kayaknya cukup dari hasil browsing gw tadi siang.

Hari-H pun tiba, tepat setelah salat subuh jam05.00 gw dijemput ma upik bersama sang juragan untuk membawa kami ke depan gerbang ganesha. Sampai di kampus, ternyata belum ada bis panitia (sudah terduga pasti bakal molor). Akhirnya kami berangkat dari Bandung sekitar j6 dan sampai di hotel sekitar pukul9. Acara temu bisnis dimulai pukul 16.00 sedangkan skrg masih ada waktu sekitar 6 jam buat nyiapin stand. Sampai di hotel, gw langsung ke stand produk kami. sinnnngggg, ternyata standnya kosong melompong (yaiyalah, belum diisi). Kalau stand kelompok lain isinya pajangan produk mereka+banner+leaflet sedangkan stand gw hanya berisi dua laptop berhubung produk gw gk berbentuk(aplikasi web). Sayangnya kami berdua cuma bawa laptop doank dan gk kepikiran utk bwt yang lain seperti banner/spanduk maupun leaflet bahkan kartu nama untuk diberikan ke pengunjung stand. Gw pikir panitia akan membuat booklet utk kami bagikan di stand ternyata bahan yg gw kirimkan dulu digabungin ama produk peserta pameran lain dan dibukuin. Waktu kosong sebelum temu bisnis dimulai, gw isi dengan membuat slideshow presentasi tentang produk (harusnya udah beres tadi malam tapi gw males ngerjain). Kebiasaan anak IF(khusunya gw n upik) klo lagi iseng depan komputer tuh pasti gk afdol tanpa ada koneksi internet. Tapi sayangnya di hotel yg sebesar kartika chandra ternyata gk ada hotspotnya (kecewalah, tapi mgkn aja gw yg gk tau). Karena di sebelah hotel itu ada gedung SCTV sebenarnya udah kepikiran bwt nyari hotspot disana hehhehe intinya kami berdua bosan dengan kekosongan waktu dan ingin OL.
Akhirnya kami jalan di liat stand-stand lain trus sempat liat tempat gala dinnernya. Gw sempat kaget juga pas baca spanduk di panggung tempat gala dinner yaitu talkshow dengan pembicara Yani Panigoro dan Sandiaga S. Uno(Ketua HIPMI-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Kemudian, gw nanya panitia apakah Fadel muhammad jadi datang ato gk? ternyata benar beliau dan pak Siswono gk jadi datang dan digantikan oleh dua pembicara tadi. Hiks kecewa…ehm, gak papa sih, lagipula gw jg suka ma ibu Yani trus gw jg mau tunjukkin ke upik seorang sandiaga s. uno yg ok itu hehehhehehe.
Waktu jalan2 ke stand lain, gw minder gitu. bayangin aja ada kelompok yang ampe bawa infokus+soundsystem+banner trus ada yg udah buat kartu nama trus ada yg produknya makanan(lele dumbo) ampe bawa nasi goreng, nasi uduk, nasi campur dengan lauk lele dumbo sebagai produk ditambah lagi anggota klp tersebut ampe buat kaos bertuliskan lele dumbo. Trus yg bawa infokus+soundsystem itu nampilin video rekaman produknya yaitu sekolah bisnis untuk anak(bizz for child). Ada jg kelompok yang produknya bahan bakar yang aman lingkungan (solar dari bahan alami), standnya dihias ma gambar poster+tempelan awan-awan sebagai gambaran aman lingkungan. Trus ada juga produk IT sama kayak kami tapi standnya heboh banget udah berkesan emang perusahaannya itu riil karena standnnya udah ada banner besar+leaflet+pin+kartu nama mereka. Wuahhhhh awalnya gw bikir perusahaannya ada beneran cek per cek sama kayak kami stand itu adalah salah satu peserta IEC. Akhirnya gw tiba2 minder hehehe dan memang mengakui klo gw gk seniat itu mungkin mencari investor.
Tapi syukurlah entah apa yang tiba2 memotivasi gw (mungkin karena seorang investor yang mengunjungi gw siang itu walaupun acara belum dimulai).Gw sempat kepikiran untuk menjual jasa, gk hanya produk yg kami tawarkan namun jasa untuk pembuatan produk-produk IT. Sayangnya gw n upik gk bawa sama sekali produk-produk yg selama ini udah dihasilkan oleh teman2 kami maupun HMIF. Padahal kl kami bawa akan banyak hal yg bisa kami jual. Sebelum temu bisnis/pameran/eksebisi itu dimulai gw ngomong ke upik pokoknya apapun yg akan kita jual, jgn terpaku ma produk di bawah ini intinya mah kita jaringan.

Teng..teng.. tepat pukul 16.00 temu bisnis dimulai, walaupun gk langsung semua investor berdatangan tapi pameran gk pernah sepi. Satu persatu investor datang ke stand gw bahkan gw harus jalan2 keliling tempat pameran untuk mencari investor yang sesuai ma produk kami. Sayangnya karena orang yang berdatangan gak pake kartu nama yang memberitahukan dia darimana jadi gw gk tau investor mana yang cukup mengerti produk kami dan investor mana yg kurang begitu familiar dengan produk yang berbau IT. Gw sempat menyimpulkan investor-investor yang kebetulan bisa hadir cenderung bukan investor yg memiliki perusahaan yang fokus ke IT. Tapi kami sempat ngobrol ma pengurus IA-ITB Jakarta yg fokus untuk mengembangkan jiwa intrepreneur mahasiswa ITB, kebetulan gw lupa nama beliau intinya dia sangat mendukung kegiatan-kegiatan berbau intrepreneur dan beliau sempat meminta kartu nama kami (damn, kami kan gk nyiapin) akhirnya kami tulisin di kertas. gw juga sempat ngobrol dengan pengurus IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), tentang bagaimana menjadi seorang pengusaha wanita. Syukurnya emang gk ada yg sia-sia hari itu gw dapat banyak kenalan baru khususnya, ada dari perusahaan manajemen, trus kimia, lembaga pendidikan, dll(maaf gw gk ingat namanya tapi gw gk lupa minta kartu nama). Hingga akhirnya ketika ada dua orang dengan usia belum terlalu yang menyampiri stand gw, upik mulai menjelaskan spesifikasi produknya dan diikuti dengan gw akan menjelaskan kecenderungan bisnis IT saat ini. Satu kalimat pamungkas yang gw dapat waktu kuliah sosin dan menjadi andalan gw yaitu

Microsoft yang dulu memiliki saham yang besar namun semakin lama semakin menurun karena hanya fokus untuk menjual software. Hal ini berbeda dengan google yang saat ini sangat laku bukan karena menjual softwarenya tetapi fokus terhadap layanan.

kalimat tersebut membuka obrolan panjang gw n upik dengan kedua investor tersebut karena cek per cek mereka pun sedang meluncurkan web dengan model bisnis seperti produk kami. Gila ini dia investor yang tepat. Hampir setengah jam kami asyik ngobrol bahkan investor lain yang lewat depan stand kami gk kami panggil (salah maksudnya layani), sempat juga tuh ada suami dari Ratna Listy lewat. Ide kami dipuji oleh kedua orang tersebut (mas Almer dan mbak Indah), bahkan kami disarankan untuk mematenkan produk tersebut ke badan HAKI atau gak mereka akan ambil idenya, wuah horor banget sih hehehehe. Akhirnya inti dari percakapan itu, gw cukup termotivasi untuk menjalankan ide tersebut dan gw diarahkan bagaimana agar ide tersebut jalan. Walaupun gak ada kesepakatan untuk memberikan investasi namun hal yang lebih berharga adalah kami dapat kenalan berharga hari itu(beberapa waktu lalu, upik masih dihubungi oleh mbak indah).

Satu hal yang menarik di pikiran gw se-worth it apakah sebuah produk IT harus dipatenkan. Beberapa waktu setelah mas Almer dan mbak Indah pergi pameran gk begitu ramai lagi dengan pengunjung. Kemudian, ada dua orang wanita mendatangi stand kami dan kami pun menjelaskan produk kami dengan tenaga yang udah berkurang (sejam lebih ngomong terus), yang cukup menarik salah satu pengunjung ini cukup tertarik bertanya-tanya tentang produk kami padahal kebanyakan pengunjung stand kami cenderung pasif untuk bertanya. Tapi kelihatannya salah satu dari wanita ini cukup mengerti apa yang kami jelaskan. Akhirnya gw bertanya beliau berasal darimana dan ternyata mereka dari wirausaha.com sebagai salah satu sponsor acara ini. Sayangnya mereka berdua terlihat terburu-buru harus pergi dan kalimat yang cukup menyenangkan gw yaitu ketika manajer marketing dari wirausaha.com tersebut ngomong “gw tertarik dengan ide kalian tapi gw terburu-buru harus pergi, kapan bisa saya ngobrol lagi dengan kalian, kalian memiliki kartu nama untuk dihubungi” (damn…lagi-lagi gw menyesal kenapa gk punya kartu nama), akhirnya karena sebelumnya gw udah siapin tulisan2 nomor2 kontak kami di buku(jadi tinggal disobek) gw pun dengan sangat menyesal memberikan kerta tersebut. Tapi dalam hati gw bersyukur bgt gw bertemu dengan orang yang tepat. Manajer marketing itu akhirnya meninggalkan kartu nama. Ehm senangnya… dan akhirnya dua wanita itu menjadi dua pengunjung terakhir yang mengakhiri usaha kami di temu bisnis IEC ini. Moga-moga tahun depan masih ada acara seperti ini dan gw bisa ikutan lagi sebagai finalis tentunya hehehehhehe.

Terima kasih banget buat panitia yang memberikan kesempatan bagi kami,
trus buat sugi yang udah membukakan jalan, thq banget,
buat upik…kita masih punya banyak mimpi yang harus direalisasikan
bwt mas almer+mbak indah yg udah memotivasi sekali, sebagai balas budi gw promosiin deh webnya http://www.republik-kita.com(rilis bulan mei)
trus buat jaket almamater karena kami satu2nya peserta yg menggunakan jaket itu sehingga jadi penanda kami dari ITB(intinya mah ini strategi marketing gw aja utk menjual bahwa kami dari ITB loh heheheh)
trus bwt pak Boy sebagai dosen tamu sosin karena kalimat pamungkas tersebut gw dapatin saat kuliah beliau
thx bwt bokap gw sebagai mentor gw dalam belajar bisnis walaupun sebenarnya gw merasa blm sama sekali berbisnis karena sampai saat ini gw hanya belajar bagaimana cara menjual suatu produk (itu pun belum cukup)
trus bwt teman-teman PPL yg udah gw tinggalkan sehari hehehehe(maaf gk ikutan ngerjain)
udah deh entar udah kayak kata pengantar di kaset lagi

Gw mau ngasi tips bwt yang mau pemula sebagai peserta pameran, yaitu:
– persiapkan kartu nama (it is a must)
– buat leaflet yang bisa dibagikan ke pengunjung ketika masuk ruang pameran agar mereka tertarik datang sendiri ke stand kita sekaligus ketika kita memberikan leaflet sebagai momen awal kita untuk menjelaskan produk kita
– Pasang banner yang eye catching depan stand, jadi peserta yang lewat akan berhenti sekilas untuk memperhatikan stand kita
– Esktremnya buat video/film yang berhubungan dengan produk kita trus diputar di stand dengan menyediakan soundsystem+infokus karena dengan video yang bersifat visual akan membantu pengunjung dapat stay lama di stand kita.
– tambahan gk penting, dandanan lah se rapi & meyakinkan mungkin dan minimal kalah ma gaya para pengunjung(pengusaha2) agar mereka merasa kita sama ma mereka. (sayangnya gw gk sebegitunya saat itu ehhehehe)
– kalau bikin pameran yang pengunjungnya untuk kalangan mahasiswa maka sebaiknya siapkan pernak-pernik gratisan sebagai kenangan2 pengunjung. Mahasiswa suka gratisan soalnya. Tapi waktu temu bisnis itu kayaknya gk butuh kenang2an seperti karena target pengunjungnya orang-orang yang berkelas, makanya ada stand lain yang mempersiapkan pin malah di akhir acara masih memiliki banyak pin sisa.

Setelah pameran gw sempat ngobrol-ngobrol ma peserta lain yang produknya IT dan gw sempat bangga juga ternyata hanya produk gw(yang jenisnya IT) yang diminati oleh salah satu investor hehehehe bahkan bila dibandingkan oleh juara III IEC dengan produk sistem akademik untuk sekolah(padahal ini kan tugas mata kuliah SI gw). Hohohoho bisa dibilang ide kami menjual. Namun, sekarang gw pun memutuskan untuk gak menjalankan ide itu dulu karena mau fokus ma kuliah dulu (ecs semester gila ini) tapi gw tetap akan menjaga hubungan baik dengan rektorat(keseringan bahas GBHP KM sih :p ) eh salah maksudnya wirausaha.com.

Gw mau cerita sedikit tentang talkshow+gala dinner yang merupakan acara terakhir di IEC ini. Pembicara yang awalnya ibu Yani ternyata hanya bisa Sandiaga S. Uno saja. Walaupun gw n upik harus makan di meja terpisah tapi tetap aja gw curi2 ngasi tanda ke upik supaya tidak lupa mengabadikan capture dari pengusaha muda idolaku itu. bahkan sekarang justru upik yang tergila-gila hahahhaha. Acara selesai, pemenang diumumkan dan peserta tidak lupa berfoto-foto dan bertukaran nomor HP, gw jg puas bisa berkenalan dengan mahasiswa-mahasiswa calon intrepreneur negeri ini. Moga-moga akan lahir arifin panigoro, aburizal bakrie, fadel muhammad, sandiaga s. uno, dll baru di negeri ini, ceileh ini pesan sponsor abis dari HIPMI.

Akhirnya sekitar setengah 11 bis bertolak dari hotel untuk kembali ke bandung. Sampai di bis, gw n upik langsung terlelap karena kecapekan dan gw melanjutkan mimpi gw suatu saat gw bisa jadi pengusaha đŸ˜€ . amien… Jam1 dini hari bis sampe di ITB lagi dan dengan baik hati udah terparkir mobil Jazz Upik dengan sang Juragan yang menunggu di dalamnya hehehe. Ini lah dia orang yang secara tidak langsung berjasa untuk mengantarkan kami ke jakarta dan kembali ke kosan. Makasih juragan rinso

7 pemikiran pada “Lesson learned from IEC

  1. Hehe, Terima kasih lu gak ngelupain gw yang suka nyepet2 biar lu mau maju.

    Machiavelli bersabda, “Pemimpin yang hebat harus bisa dibenci dan dicintai secara bersamaan”. Kata-katanya, selalu gw inget.

  2. bayangin aja ada kelompok yang ampe bawa infokus+soundsystem+banner trus ada yg udah buat kartu nama

    wew thanks atas kekagumannya
    harusnya kalian lbh bisa tu bw barang2 itu scr kalian dkt dr jakarta n bareng bis panitia, sedangkan kita uyel2an naik travel n tidur ga nyenyak coz infokusnya pnjmn rektorat jd ati2 bgt njaganya =), sebenernya itu buah byk bersilaturrahmi meminta saran n pglmn sm praktisi bisnis n praktisi akademik sblm lomba (networking it’s a must) jadinya kita jadi kepikir buat mikir hal2 yg sblmnya ga kepikiran =)
    trus, tulisan :

    Esktremnya buat video/film yang berhubungan dengan produk kita trus diputar di stand dengan menyediakan soundsystem+infokus karena dengan video yang bersifat visual akan membantu pengunjung dapat stay lama di stand kita.

    menurutkuw itu bukan ekstrem tp its a must coz kebanyakan orang akan cenderung melihat hal tersebut dahulu sebelum bertanya lbh lanjut ke kita, dan dgn pake itu kita ga perlu mengulang2 penjelasan kita
    wew kita mau tu ditawarin produk ITnya ni bwt bhn perbandingan lg searching jg kbetulan, doain kita bs sgr realisasi ya
    saran ni jgn terlalu lama menunda sesuatu karna dunia bisnis itu kejam, apalagi udah ada yg bilang gmn kalo curi idekan ke kalian seharuse ini bs jd cambuk buat kalian buat sgr realisasi jg
    sukses dech

  3. @Dimas : makacih2..
    @Zehn : wuah kalimat yg menarik takdir yg membuat kita belajar, kenapa harus takdir?
    @horst wessel : sudahlah yah, no comment, krn udah pernah diomongin di chatting
    @aoi onnano kata : masih kagum donk ma usaha wanita2 omou una, kalian berempat hebat sekali…semoga sekolah bisnisnya bisa lanjut terus yah. FYI, Omou Una itu juara 1 IEC2 kemaren.

  4. Hallo Fitrasani, surprise juga nih saya diomongin di blog nya Fitrasani. he he he btw saya lupa Fitra yang mana dan apa ya produknya yang dipamerkan di Bisnis forum waktu itu. Rasanya sih produk IT ya. Ok deh saya adalah suaminya Ratna Listy itu, tapi koq Fitra bisa tau ya padahal kemarin2 itu cuma selintasan saja. Gimana kuliahnya sudah selesai. Ok deh salam saja buat teman2 yang lain dan jangan takut memulai usaha sendiri. Anda punya potensi koq. Saya masuk ke blog Fitra waktu buka google cari Ratna Listy, salah satunya masuk ke blog ini. Gak apa ya, salam kenal deh.

    Rgds

  5. wah makasih mas….
    kuliahnya sudah di tingkat akhir,, doakan segera selesai..
    hehehe tau mas suaminya ratna lisy,, kyknya salah satu dari tim kami pernah ntn di infotainment hahaha….jadi tau đŸ˜‰

Tinggalkan Balasan ke Horst Wessel Batalkan balasan